Home » Desa Batubulan
Pura Puseh Batubulan
Pura Puseh Batubulan

Desa Batubulan telah dikenal sebagai pusat seni pahat batu padasnya dan ukiran kayunya di Bali yang namanya sudah mendunia. Seni ukir karya seniman desa ini sangat dikagumi dan diminati oleh wisatawan mancanegara maupun domestik. Tidak hanya menjadi pusat produksi berbagai jenis ukiran dan pahatan, Batubulan juga menawarkan tempat wisata lainnya yang menjadi tempat pertunjukan seni di Bali seperti Tari Barong dan Keris, Tari Kecak Apinya dan Tari Legong yang di kombinasikan dengan Tari Barong yang banyak dilihat oleh wisatawan.

Sejarah Desa Batubulan berawal dari kisah seorang Pangeran Agung Kalesan. Ia adalah anak angkat Raja Badung. Setelah dia dewasa diberi hadiah oleh raja untuk membangunkan istana untuknya di tengah hutan. Nah mendapatkan amanah, maka ia pergi bersama para pengikutnya ke sebuah kawasan hutan di bagian timur Kerajaan Badung. Namun hal yang aneh terjadi ketika ia dan pengikutnya tiba di perbatasan hutan, mereka melihat sebongkah batu bercahaya yang tampak seperti bulan. Nah dari kejadian itu, akhirnya Pangeran Agung Kalesan mendirikan sebuah kerajaan di lokasi tempat tersebut dan menamakan daerah tersebut sebagai Batubulan.

Pohon Beringin di Pusat Desa Batubulan
Pohon Beringin di Pusat Desa Batubulan

Desa Batubulan berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 6.422 km2 dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Dipimpin oleh kepala desa panggilannya Prebekel, bagi anda yang ingin berkirim surat kepada kerabat atau relasi bisnis Kode Pos Batubulan adalah 80582. Desa Batubulan sendiri terbagi menjadi tiga desa adat, yaitu Desa Adat Tegaltamu, Desa Adat Jero Kuta, dan Desa Adat Dlod Tukad dan desa adat terdiri dari berapa banjar.

Setiap desa adat dibagi lagi menjadi beberapa banjar yang berfungsi untuk mengelola kegiatan pertanian di wilayahnya masing-masing. Tidak hanya itu, di Batubulan, Gianyar juga terdapat beberapa banjar yang berfungsi sebagai tempat mementaskan berbagai atraksi seni, seperti tarian Bali seperti Tari Kecak dan Tari Barong. Panggung Tari Jambe Barong di Banjar Tegehe (di Desa Adat Dlod Tukad), Tari Barong di Pura Puseh Banjar Denjalan (di Desa Adat Jero Kuta) dan Sahadewa Barong dan Tari Kecak di Desa Pegambangan. Sekarang juga telah dibangun Bale Budaya dipusat desa yang dekat dengan kantor desa dan pohon beringin yang besar dan rimbun.

Akar Pohon Beringin
Akar Pohon Beringin Dekat Kantor Desa
Desa Adat Tegaltamu Desa Adat Jero Kuta Desa Adat Dlod Tukad
Banjar Tegaljaya
Banjar Denjalan
Banjar Tegehe
Banjar Pengembungan
Banjar Batur
Banjar Menguntur
Banjar Tegal Tamu
Banjar Pagutan Kelod
Banjar Sasih
Banjar Pagutan Kaja
Banjar Tubuh
Banjar Telabah
Banjar Kalah
Banjar Pegambangan
Banjar Buwitan
Banjar Kapal
Salah Satu Pura Desa di Batubulan
Salah Satu Pura Desa di Batubulan

Salah satu keunikan desa ini adalah keterampilan warganya dalam menguasai seni ukir dan pahat patung secara turun temurun. Tak heran jika di sepanjang jalan Desa Batubulan di Sukawati, Gianyar, mudah ditemukan berbagai galeri atau art shop, Anda bisa masuk ke sana, melihat dan membeli koleksi patung atau karya seni lainnya sebagai oleh-oleh khas Bali untuk dipajang di rumah. .

Tepat di tengah Desa terdapat Pohon Beringin besar, lapangan sepak bola, Puri Batubulan, Bale Budaya dan gedung pemerintahan desa. Lapangan sepak bola dan balai budaya digunakan untuk acara olahraga dan seni (PORSENI Pekan Olahraga dan Seni) setiap tahun sekitar bulan Agustus untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Ada 6 lomba olahraga dan 7 lomba seni. Diantaranya, sepak bola, bulu tangkis, bola voli, tarik tambang putra dan putri, tenis meja, lomba barong, lomba karaoke lagu Bali, lomba baleganjur tingkat remaja Batubulan.

Desa Batubulan juga memiliki 3 sekolah setingkat menengah khusus mempelajari seni dan budaya yang terkenal yaitu SMK Negeri 1 Sukawati, SMK Negeri 2 Sukawati (SMIK) dan SMK Negeri 3 Sukawati (KOKAR). 3 sekolah menengah tersebut dikhusukan untuk belajar gambelan bali, belajar tari bali, menjadi pelukis, pemahat kayu, pemahat batu, tukang emas dan perak, dan kerajinan tangan untuk produk lainnya.

Toko Ukiran Batu Padas
Toko Ukiran Batu Padas

Tari Barong dan Keris adalah jenis tarian tradisional Bali yang dimainkan oleh satu hingga dua orang dengan mengenakan kostum dan topeng hewan berkaki empat. Kemudian seiring dengan perkembangannya, Tari Barong juga diwujudkan dengan hewan berkaki dua. Tari Barong dikatakan sebagai seni yang merupakan bagian dari khasanah budaya pra-Hindu di Bali selain tari Sanghyang. Keduanya bersifat religius dan sakral yang pada awalnya dilakukan sebagai sarana upacara keagamaan. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara dharma (Kebajikan) dan adharma (Keburukan). Dalam pertarungan ini, para penari Barong memanifestasikan kebajikan, sedangkan sosok Rangda, yang terlihat menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya, memainkan kebajikan. Tempat untuk menonton tari ini yang paling terkenal adalah Panggung Barong Sahadewa yang terletak di Jalan SMKI, Pegambangan, Batubulan, pertunjukannya dimulai dari jam 9.00 – 10.00.

Taman Budaya
Taman Budaya

Tari Kecak Api biasanya dilakukan oleh sekitar empat puluh hingga delapan puluh pria yang hanya mengenakan pakain bawah berupa sarong dan kampuh, tubuh bagian atas mereka dibiarkan telanjang. Mereka membentuk lingkaran konsentris, di tengahnya adalah lampu minyak kelapa tradisional Bali. Pertama-tama mereka menggerakkan tubuh mereka secara berirama ke kiri dan ke kanan, melantunkan kata-kata “chak ke-chak ke-chak ke-chak” terus menerus, dengan irama lambat. Perlahan-lahan ritme semakin cepat dan secara bergiliran mereka mengangkat tangan yang gemetar ke udara. Tarian kecak dibawakan untuk tari-drama dan cerita yang disajikan diambil dari epos Ramayana Hindu. Tari Kecak tampil setiap hari di Pangung Barong Sahadewa dari pukul 18:30 – 19:30.

Batubulan Kecak Dance
Kecak Dance

Desa Batubulan telah dikenal sebagai pusat seni pahat dan ukir di Bali yang namanya sudah mendunia. Seni ukir karya seniman masyarakat desa ini sangat dikagumi dan diminati oleh wisatawan bisnis asing maupun wisatawan domestik. Jalanan yang penuh dengan ragam pahatan batu ini terletak di Desa Tegaltamu antara pertigaan Patung Tari Barong sampai dengan Taman Burung. Ukiran batu terbuat dari batu pasir warna abu-abu, batu pualam warna putih dan batu lava warna hitam.

Patung Buddha dengan berbagai ukuran juga banyak diminati konsumen dari Jepang, Prancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Patung batu padas yang terbuat dari jenis antik masih memasuki pasar ekspor dan bahkan meningkat jumlahnya pada awal tahun ini. Patung batu berupa berbagai bentuk binatang seperti katak, kuda, selain manusia purba, banyak digunakan untuk hiasan di taman, kamar tamu dan tempat kerja.

Banyak patung yang di pajang yang berperan sebagai Dwarapala, sosok penjaga di depan pintu gerbang gapura setiap pura di Bali. Masing-masing patung tersebut diberi nama Nandiswara yang terletak di sebelah kanan gapura dan Mahakala yang terletak di sebelah kiri gapura. Keberadaan keduanya dikaitkan dengan kekuatan Dewa Siwa sebagai salah satu manifestasi Tuhan dalam agama Hindu.

Patung Dwarapala
Patung Dwarapala

Beberapa tempat wisata lainnya yang menarik dikunjungi dan dekat dengan Desa Batubulan adalah Hutan Kera di Ubud, Celuk Silver Smith VillageTari Barong dan Keris, Tari Kecak Api, Rumah Tradisional Bali, Arung Jeram di Sungai Ayung Ubud, Pasar Malam Gianyar, Air Terjun Kanto Lampo, Garam Bali Organik, Pasar Ubud, Istana Ubud, Pura Gunung Lebah Ubud, Pura Saraswati, Air Terjun Tegenungan, Air Terjun Tibumana, Air Terjun Tukad Cepung, Bali Swing, Bukit Campuhan Ubud, Pura Kehen, Desa Pengelipuran, Gunung Berapi Kintamani Batur, Gua Gajah, Taman Burung Bali, Teras Sawah Tegallalang, Pura Mata Air Tirta Empul, Tugu Peringatan Raja Gunung Kawi Tampaksiring, Kebun Kopi, Pura Mata Air Sebatu Gunung Kawi, Taman Burung Bali, Kebun Binatang, Taman Kupu-Kupu, Pasar Seni Sukawati,  Pantai Sanur, Pantai Kuta, Panatai Legian, Pantai Seminyak, Pantai Jimbaran, Pantai Nusa Dua, Pantai Tanjung Benoa Aktivitas Water Sport, Kota Denpasar, Museum Bali, Taman Bajra Sandhi, Pura Puseh Batuan, Desa Seni Ubud, Pura Taman Ayun dan Pura Tanah Lot.

Untuk mengunjungi Desa Batubulan dan tempat-tempat yang tertera diatas anda dapat mengkombinasikan dan mengikuti Paket Tour Satu Hari Penuh dan Paket Tour Setengah Hari. Atau anda juga dapat mengabungkan dengan melakukan Pertualangan Tour lainnya seperti Arung Jeram Rafting di Rafting di Sungai Ayung Ubud, Rafting di Sungai Telaga Waja, Naik ATV, Naik Gajah dan Paket Aktivitas Water Sport.

Pura Bale Agung Desa Batubulan
Pura Bale Agung Desa Batubulan

Desa Batubulan terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar – Bali. Jika Anda menginap di Ubud akan memakan waktu sekitar 30 menit berkendaran dengan mobil atau dengan sepeda motor dan dari daerah Kuta akan memakan waktu sekitar satu jam perjalanan dengan mobil atau sepeda motor. Tidak ada tiket masuk untuk mengunjungi Desa Batubulan, kecuali jika Anda ingin menonton Tari Barong atau Tari Kecak.

Email : info@bali-water-sports.com
No HP  081-2395-6828
No Whatsapp 081-2395-6828
Untuk komunikasi yang akurat dan cepat, lebih baik menghubungi kita langsung melalui Whatsapp.

Desa Batubulan